Inspiratif: 16 Km Jalan Kaki Untuk Wawancara Kerja

0 komentar
Jhaquail Reagan adalah seorang pemuda berusia 18 tahun dari Indianapolis. Pemuda ini menjadi terkenal semenjak kisah pencarian kerjanya yang mengharukan tersebar luas di Internet. Berikut kisahnya.

Jumat pekan lalu, cuaca yang amat dingin menyelimuti kota Indianapolis, Indiana. Memang pada Jumat paginya, kota itu baru saja dilanda oleh badai es yang menyebabkan jalan-jalan diselimuti oleh butiran-butiran es kecil.
 
Art Bouvier, pemilik restoran Papa Roux, sedang sibuk membersihkan perkarangan restorannya dari batu-batu es ketika Jhaqueil Reagan, seorang remaja berusia 18 tahun, menyapanya dan bertanya di mana letak restoran '10th and Sherman'.

Bouvier menjawab jika posisi tempat yang dituju oleh pemuda ini masih jauh dari restorannya, mungkin masih sekitar 10 km lagi. Ia pun menyarankan agar Reagan pergi ke sana menggunakan bus. Reagan mengucapkan "terima kasih" dan kembali melanjutkan berjalan.

15 menit kemudian, Bouvier bersama istrinya memutuskan untuk pergi keluar dan menikmati kopi di sebuah cafe. Di tengah perjalanan, Bouvier melihat kembali sosok remaja yang bertanya kepadanya tadi, remaja itu masih berjalan di tengah cuaca dingin yang menusuk tulang. Bouvier kemudian berhenti dan menawari Reagan untuk ikut menumpang ke dalam mobilnya.

Di dalam perjalanan, mereka bertiga lalu mengobrol, dan dari obrolan itulah Bouvier baru mengetahui bahwa Reagan sedang dalam perjalanan menuju wawancara kerjaanya di 10th and Sherman. Pekerjaan yang diincarnya menawarkan upah minimum, tapi hal itu tak menyurutkan semangat Reagan untuk mencari uang. Reagan mengaku bahwa dirinya tak punya uang, dan hal itulah yang menyebabkan dirinya tidak bisa naik bus. 
 
Yang mengejutkan, jarak rumah Reagan ke tempat lokasi wawancara kerjanya terpaut sejauh 16 km. Dan hebatnya, ia sudah merencanakan perjalanan panjang itu baik-baik, karena dari waktu mereka mengobrol, jadwal wawancara Reagan baru akan dimulai 2 jam setelahnya.

Reagan bercerita, motifasinya untuk mencari uang didorong atas rasa tanggung jawabnya untuk menghidupi kedua adiknya yang masih kecil. Reagan terpanggil menjadi tulang punggung keluarga setelah ibunya wafat dua tahun yang lalu. Ia juga terpaksa merelakan bangku sekolahnya untuk bekerja.

Mendengar kisah Reagan, Bouvier merasa tersentuh dan kagum atas etos kerja pemuda ini yang menurutnya sudah jarang ditemui pada pemuda jaman sekarang.

Setelah sampai di tempat tujuan, Bouvier bertanya kepada Reagan apakah dirinya sudah makan, Reagan menjawab belum. Bouvier lalu memberi Reagan uang makan sambil meminta nomor telepon genggam milik Reagan. Reagan terlihat terkejut dan mengucapkan terima kasih.

Dibalik perpisahan itu, Diam-diam Bouvier sebenarnya sudah berencana untuk memperpendek jarak tempuh yang harus dilalui pemuda itu setiap harinya untuk bekerja menjadi 5 km daripada 16 km. 5 Km adalah jarak dari rumah Reagan ke tempat restoran miliknya, Papa Roux.

Setelah selesai melakukan wawancara kerja, telepon genggam Reagan berdering, pemuda itu mendengar suara Bouvier dari balik telepon. Dan sesaat kemudian ia menjawab "ya."

Ketika diwawancarai, Reagan merasa sangat bahagia dan bersemangat ketika ia memulai karir barunya di Papa Roux pada hari Senin kemarin. Tidak hanya karena jarak tempuhnya yang lebih dekat, tetapi juga karena dirinya kini dijemput langsung ke tempat kerjanya oleh sang bos, dan juga, ia mendapat gaji dua kali lipat dari gaji yang diincarnya di tempat semula.
 
 
 
 
 
 
 
 
Sumber: